Wednesday, May 1, 2013

Laporan Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Kardiovaskuler

Laporan Mingguan Praktikum

Anatomi dan Fisiologi Ternak


Sistem Kardiovaskular





oleh :

NURSHOLEH
E10011128
D2







FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012




PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia memiliki organ ± organ tertentu yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ yangmemiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut organ vital. Organvital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh rangkatubuh manusia. Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus, dan usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi mencerna makanan yang kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga dapat diasorbsioleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke seluruhtubuh oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa darah ke seluruhtubuh yang membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan pembuluhdarah vena.Selain organ ± organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi organ vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting untuk kelangsunganhidup manusia.Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan mengenaiorgan ± organ dalam melalui alat peraga.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya. Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik.
Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

Tujuan dan Manfaat
            Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul fisiologi kardiovaskuler ini adalah mempelajari cara pengukuran tekanan darah secara tidak langsung. Untuk mendengar bunyi jantung. Untuk menentukan kemampuan fisik (kesehatan) seseorang dengan menilai kesanggupan jantung dan paru-parunya melalui frekuensi dengan nadi setelah melakukan suatu latihan/ kegiatan.
          Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara pengukuran tekanan darah, mendengarkan bunyi jantung, menentukan kemampuan fisik masing-masing praktikan.




MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Praktikum Mingguan Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul Fisiologi Kardiovaskular ini dilakukan pada hari Rabu Mei 2012 pukul 14.00 WIB, 16bertempat di Laboratorium Fakultas Peternakan, Universitas Jambi.

Materi
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah praktikan, sphygmomanometer, stetoskop, cuff, manometer merkuri, arloji tangan, bangku setinggi 50 cm, treadmill dan stopwatch.

Metoda
Adapun cara atau metoda yang digunakan pada praktikum pemeriksaan tekanan darah ini adalah Cuff dililitkan pada lengan atas dan stetoskop ditempelkan dibagian cuff tepat pada pembuluh darah lengan, cuff dipompa sampai kira-kira diatas tekanan sistolik. Tekanan pada cuff yang tinggi ini akan menyebabkan aliran pada arteri terhenti, kemudian  secara perlahan tekanan pada cuff dikurangi. Dengan demikian, pada saatnya akan membuka aliran arteri. Pada saat ini aliran darah akan mengalir cepat dan tiba-tiba, sehingga akan menghasilkan suatu getaran atau suara (disebut tekanan sistolik darah) yang bisa didengarkan dengan stetoskop. Pada penurunan tekanan cuff selanjutnya masih akan tetap terdengar getaran atau suara sampai pada suatu saat akan berhenti sama sekali. Pada saat berhentinya suara tersebut disebut tekanan diastolic darah.
Adapun cara kerja pada praktikum bunyi jantung adalah letakan stetoskop di dada bagian kiri. Dengarkan menggunakan stetoskop denganrkan suara jantung teman saudara.
Cara kerja pada test kemampuan fisik pengiraan kemampuan VO2 max (ml/kg/min) dengan cara praktikan berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut kemampuannya.
Test Schneider dilakukan dengan cara pratikan berbaring/ bersandar selama 5 menit, kemudian ukur denyut nadi dan ulangi sampai 2 kali. Berdiri santai selama 2 menit kemudian ukur denyut nadi sama seperti di atas. Kemudian lakukan kegiatan sebagai berikut : berdiri diatas kursi yang tingginya 45 -50 cm. selama 2 menit, setelah itu berdiri dengan satu kaki yang dilakukan secara berantian selama 3 menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk mendapatkan denyut nadi permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15 detik harus di kali 4, hasil perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam tabel skor Schneider, bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil skor Schneider.
Test Harvard Step dengan caara lambat dilakukian dengan cara pratrikan melakukan kegiatan naik turu bangku dengan irama 30 kali dalam 1 menit (satu kali naik turun bangku 2 detik). Percobaan ini tidak boleh lebih dari 5 menit (gunakan waktu maksimal 5 menit). Sesudah latihan ini, pratika duduk dan denyut nadinya dihitung berturut-turut selama 30 detik, yaitu dari 1 menit sampai 1 menit lebih 30 detik dan 3 menit sampai 3 menit lebih 30 detik. Selanjutnya kemampuan fisik pratikan dihitung.
Harvard Step dengan cara cepat dilakukan dengn cara seperti padacara lamba, tetapi disini hanya di tetapkan bilangan nadi berhitung satu kali saja, yaitu selama 30 detik setelah percobaan selesai dari 1 menit sampai 1 menit 30 detik.