Laporan Mingguan Praktikum
Anatomi dan Fisiologi Ternak
Sistem Kardiovaskular
oleh :
NURSHOLEH
E10011128
D2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia memiliki organ ± organ tertentu yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ
tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ yangmemiliki fungsi penting untuk
kelangsungan hidup manusia disebut organ vital. Organvital tersebut sebagian
besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh rangkatubuh manusia. Organ vital seperti organ
otak merupakan bagian
dari sistem saraf yang membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung,
usus halus, dan usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang
berfungsi mencerna makanan yang kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar
menjadi bentuk halus, sehingga dapat diasorbsioleh usus halus, dan hasil
metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke seluruhtubuh oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang
berfungi memompa darah ke seluruhtubuh yang
membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan
pembuluhdarah vena.Selain organ ± organ yang telah disebutkan di atas
masih ada lagi organ vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki
fungsi penting untuk kelangsunganhidup
manusia.Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan
mengenaiorgan ± organ dalam melalui alat peraga.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting
dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena
denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai
sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah
terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus
adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan
tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi
jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri
sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel.
Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri
sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu
relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume
darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan
kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi
tekanan darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah
pelaksanaannya. Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer,
yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh
berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik.
Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan
posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita
akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tujuan
dan Manfaat
Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak
yang berjudul fisiologi kardiovaskuler ini adalah mempelajari cara pengukuran
tekanan darah secara tidak langsung. Untuk mendengar bunyi jantung. Untuk
menentukan kemampuan fisik (kesehatan) seseorang dengan menilai kesanggupan
jantung dan paru-parunya melalui frekuensi dengan nadi setelah melakukan suatu
latihan/ kegiatan.
Adapun
manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara pengukuran
tekanan darah, mendengarkan bunyi jantung, menentukan kemampuan fisik
masing-masing praktikan.
MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Praktikum
Mingguan Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul Fisiologi Kardiovaskular
ini dilakukan pada hari Rabu Mei 2012 pukul 14.00 WIB, 16bertempat di
Laboratorium Fakultas Peternakan, Universitas Jambi.
Materi
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah praktikan, sphygmomanometer, stetoskop,
cuff, manometer merkuri, arloji tangan, bangku setinggi 50 cm, treadmill dan
stopwatch.
Metoda
Adapun cara atau metoda yang digunakan pada praktikum pemeriksaan
tekanan darah ini adalah Cuff dililitkan pada lengan atas dan stetoskop
ditempelkan dibagian cuff tepat pada pembuluh darah lengan, cuff dipompa sampai
kira-kira diatas tekanan sistolik. Tekanan pada cuff yang tinggi ini akan
menyebabkan aliran pada arteri terhenti, kemudian secara perlahan tekanan pada cuff dikurangi.
Dengan demikian, pada saatnya akan membuka aliran arteri. Pada saat ini aliran
darah akan mengalir cepat dan tiba-tiba, sehingga akan menghasilkan suatu
getaran atau suara (disebut tekanan sistolik darah) yang bisa didengarkan
dengan stetoskop. Pada penurunan tekanan cuff selanjutnya masih akan tetap
terdengar getaran atau suara sampai pada suatu saat akan berhenti sama sekali.
Pada saat berhentinya suara tersebut disebut tekanan diastolic darah.
Adapun cara kerja pada
praktikum bunyi jantung adalah letakan stetoskop di dada bagian kiri. Dengarkan
menggunakan stetoskop denganrkan suara jantung teman saudara.
Cara kerja pada test
kemampuan fisik pengiraan kemampuan VO2 max (ml/kg/min) dengan cara
praktikan berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut
kemampuannya.
Test Schneider
dilakukan dengan cara pratikan berbaring/ bersandar selama 5 menit, kemudian
ukur denyut nadi dan ulangi sampai 2 kali. Berdiri santai selama 2 menit kemudian
ukur denyut nadi sama seperti di atas. Kemudian lakukan kegiatan sebagai
berikut : berdiri diatas kursi yang tingginya 45 -50 cm. selama 2 menit,
setelah itu berdiri dengan satu kaki yang dilakukan secara berantian selama 3
menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk mendapatkan denyut nadi
permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15 detik harus di kali 4, hasil
perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam tabel skor Schneider,
bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil skor Schneider.
Test Harvard Step
dengan caara lambat dilakukian dengan cara pratrikan melakukan kegiatan naik
turu bangku dengan irama 30 kali dalam 1 menit (satu kali naik turun bangku 2
detik). Percobaan ini tidak boleh lebih dari 5 menit (gunakan waktu maksimal 5
menit). Sesudah latihan ini, pratika duduk dan denyut nadinya dihitung
berturut-turut selama 30 detik, yaitu dari 1 menit sampai 1 menit lebih 30
detik dan 3 menit sampai 3 menit lebih 30 detik. Selanjutnya kemampuan fisik
pratikan dihitung.
Harvard Step dengan
cara cepat dilakukan dengn cara seperti padacara lamba, tetapi disini hanya di
tetapkan bilangan nadi berhitung satu kali saja, yaitu selama 30 detik setelah
percobaan selesai dari 1 menit sampai 1 menit 30 detik.